PENDEKATAN, METODE DAN TEKNIK PENGAJARAN ATAU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
”Metode Pengajaran Agama”
Dosen Mata Kuliah:
Nur’aini, M.Ag
Di susun Oleh:
Joni
M. Ahya
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM IBNU SINA BATAM
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
( PAI) IIIB
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita
semua yang berupa ilmu dan amal. Dan berkat Rahmat dan Hidayah-Nya pula,
penulis dapat menyelesaikan makalah Metode Pengajaran Agama yang insyaallah
tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat
banyak terdapat banyak kekurangan. Akhirnya, kritik, saran, dan masukan yang
membangun sangat kami butuhkan untuk dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah
yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita
semua. Amiin.
Batam , 16 September 2015
Kelompok II,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
i
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 4
B. Rumusan masalah....................................................................................... 5
C. Tujuan Pembelajaran.................................................................................. 6
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendekatan
Dalam Pengajaran atau Pembelajaran Pendidikan Agama Islam........... 7
B. Metode Dalam
Pengajaran atau Pembelajaran Pendidikan Agama Islam...... 11
C. Teknik Dalam
Pengajaran atau Pembelajaran Pendidikan Agama Islam....... 14
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 17
B. Saran........................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pendidikan adalah salah satu bentuk
perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan.Oleh karena
itu perubahandalam arti perbaikanatau peningkatan mutu pendidikan adalah hal
yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan tuntutan masyarakat modern yang
selalu ingin adanya (improvement oriented).
Untuk mencapainya, maka proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakansecara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang,memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dankemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
Mencermati hal
tersebut di atas, guru harus mampu menguasai dan menerapkan model, pendekatan,
strategi maupun metodenya secara spesifik untuk mengoptimalkan berkembangnya
potensi anak didik dan keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Kemampuan guru
tersebut dituangkan dalam desain pembelajaran guna mencapai Pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif, menyenangkan. Keanekaragaman
ini agar selaras dengan tingkat perkembangan dan keseimbangan kognitif,
afektif, dan psikomotorik peserta didik .
Kurangnya
perhatian guru dalam penggunaan model, pendekatan, teknik serta metode
yang bervariasi, mengakibatkan motivasi belajar siswa menjadi sulit
ditumbuhkan dan dalam proses pembelajaran siswa lebih sering menonton gurunya
mengajar dari pada belajar.
Dalam andagium
ushuliyah dikatakan bahwa ”Al-amru bi sya’i amru bimawilihi walil wasa’ili
hukmul maqosidi” Artinya perintah pada sesuatu (termasuk didalamnya
pendidikan) maka perintah pula mencari mediumnya (metode), dan bagi medium
hukumnya sama halnya dengan apa yang dituju. Hal ini senada dengan dalam
falsafah pembelajaran mengatakan bahwa at-thoriqotu ahammu min al maadah,
al-mudarisu ahammu minat thriqoh, wa ruhu almudarisi ahammu minal mudaris
(metode lebih penting dari materi, guru lebih penting dari metode, dan jiwa
guru lebih penting dari pada guru itu sendiri).[1]
Sehingga guru dapat menguasai siswanya. dapat
berinteraksi, berorientasi pada siswa (student centered oriented) dan terkait
dengan kehidupannya.
Prosespembelajaran menjadi menyenangkan, berpetualang, menjelajah medan
yang belum dikenal, mencoba hal-hal baru, serta menikmati prosesnya. Guru
berupaya membimbing agar anak melakukan sendiri dan akhirnya tahu, guru menjadi
fasilitator dan anak belajar bagaimana ia belajar sehingga tujuan pembelajaran
dapat terwujud. Jikaguru yang terlalu dominan di ruang kelas dan siswa tidak
diberikan kebebasan untuk mengekspresikan pendapat yang berbeda maka peroses
belajar mengajar akan membosankan dan tidak menyenangkan karena itulah pada
kesempatan ini kami akan membahas pendekatan, metode dan tekni pengajaran
pendidikan agama Islam.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana cara
pendekatan dalam pengajaran atau pembelajaran pendidikan agama iIslam ?
2.
Bagaimana metode
dalam pengajaran atau pembelajaran pendidikan agama Islam ?
3. Bagaimana teknik dalam pengajaran
atau pembelajaran pendidikan agama Islam?
C. Tujuan Pembelajaran
1.
Untuk mengetahui cara pendekatan dalam pengajaran atau pembelajaran
pendidikan agama iIslam
2.
Untuk mengetahui metode dalam pengajaran atau pembelajaran pendidikan
agama Islam
3.
Untuk mengetahui teknik dalam
pengajaran atau pembelajaran pendidikan agama Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pendekatan dalam Pengajaran atau Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam
Pendekatan pembelajaran
dapat berarti aturan pembelajaran yang berusaha meningkatkan
kemampuan-kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dalam pengolahan
pesan sehingga tercapai sasaran belajar. Pengertian lain dari pendekatan
pembelajaran adalah jalan atau cara yang digunakan oleh guru atau pembelajar
untuk memungkinkan siswa belajar.
Interaksi dalam
pembelajaran adalah bagaimana cara guru dapat meningkatkan motivasi belajar
dari siswa. Hal ini berkaitan dengan strategi apa yang dipakai oleh guru,
bagaimana guru melakukan pendekatan terhadap siswanya. Dalam sebuah
pembelajaran yang baik guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator. Dan
proses interaksi pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar pada siswa
ialah bagaimana cara guru melakukan pendekatan yang sesuai dengan karakter
pembelajaran.
Dilihat
dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua
jenis pendekatan, yaitu:
1.
Pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada siswa (student centered approach).
2.
Pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).[2]
Selain itu, adapun fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran
diantara lain :
1.
Sebagai pedoman umum
dalam menyusun langkah-langkah metode pembelajaran yang akan digunakan.
2.
Memberikan garis-garis
rujukan untuk perancangan pembelajaran.
3.
Menilai hasil-hasil
pembelajaran yang telah dicapai.
5.
Menilai hasil
penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.
Jenis-Jenis Pendekatan dalam Pembelajaran atau pengajaran
1. Pendekatan Individual
Pendekatan individual
merupakan pendekatan langsung dilakukan guru terhadap anak didiknya untuk
memecahkan kasus anak didiknya tersebut. Pendekatan individual mempunyai arti
yang sangat penting bagi kepentingan pengajaran.
Atau pendekatan individual adalah suatu pendekatan
yang melayani perbedaan-perbedaan perorangan siswa sedemikian rupa, sehingga
dengan penerapan pendekatan individual memungkinkan berkembangnya potensi
masing-masing siswa secara optimal.[3]
Melihat dari pengertian diatas bahwa pembelajaran
individual merupakan salah satu cara guru untuk membantu siswa membelajarkan
siswa, membantu merencanakan kegiatan belajar siswa sesuai dengan kemampuan dan
daya dukung yang dimiliki siswa. Pendekatan individual akan melibatkan hubungan
yang terbuka antara guru dan siswa, yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan
bebas dalam belajar sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara guru dengan
siswa dalam belajar.
2.
Pendekatan Kelompok
Dalam kegiatan belajar mengajar terkadang ada juga
guru yang menggunakan pendekatan lain, yakni pendekatan kelompok. Pendekatan
kelompok memang suatu waktu diperlukan dan pelu digunakan untuk membina
dan mengembangkan sikap sosial anak didik.
3. Pendekatan Bervariasi
Ketika guru dihadapkan kepada permasalahan anak didik
yang bermasalah, maka guru akan berhadapan dengan permasalahan yang bervariasi.
Setiap masalah yang dihadapi oleh anak didik tidak selalu sama, terkadang ada
perbedaan. Dengan adanya perbedaan masalah itulah guru menggunakan pendekatan
bervariasi.
4.
Pendekatan Edukatif
Pendekatan edukatif
yaitu Setiap tindakan dan perbuatan yang dilakukan guru harus bernilai
pendidikan dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai norma hukum,
norma susila, norma sosial dan norma agama.
5. Pendekatan Keagamaan
Pendekatan agama dapat membantu guru untuk memperkecil
kerdilnya jiwa agama didalam diri siswa, agar nilai-nilai agamanya tidak
dicemoohkan dan dilecehkan, tetapi diyakini, dipahami,dihayati dan diamalkan
secara hayat siswa dikandung badan.[4]
6. Pendekatan Kebermaknaan
Bahasa adalah alat untuk menyampaikan dan memahami
gagasan pikiran, pendapat, dan perasaan, secara lisan atau tulisan. Bahasa
merupakan alat untuk mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui struktur (tata
bahasa dan kosa kata). Dengan demikian struktur berperan sebagai alat
pengungkapan makna (gagasan, pikiran, pendapat dan perasaan). Jadi pendekatan
kebermaknaan adalah pendekatan yang memasukkan unsur-unsur terpenting yaitu
pada bahasa dan makna. Untuk itu ada konsep penting yang menyadari
pendekatan kebermaknaan ini.
B.
Metode dalam pengajaran atau pembelajaran
pendidikan Agama Islam
Kata metode berasal dari bahasa Yunani. Secara
etimologi, kata metode berasal dari dari dua suku perkataan, yaitu meta
dan hodos. Meta berarti “melalui dan hodos berarti “jalan”
atau “cara”. Dalam Bahasa Arab metode dikenal dengan istilah thariqah
yang berarti langkah-langkah strategis yang harus dipersiapkan untuk melakukan
suatu pekerjaan. Sedangkan dalam bahasa Inggris metode disebut method yang
berarti cara dalam bahasa Indonesia.
Sedangkan
menurut terminologi (istilah) para ahli memberikan definisi yang salah satunya
tentang metode yaitu, Rama yulis mendefinisikan bahwa metode mengajar adalah
cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada
saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan demikian metode mengajar
merupaka alat untuk menciptakan proses pembelajaran.[5]
Melihat dari pengertian metode, juga mempunyai
macam-macam metode diantara lain :
1.
Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara penyampaian
inforemasi melalui penuturan secara lisan oleh
pendidik kepada peserta didik.
2.
Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab adalah suatu cara mengajar
dimana seorang guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada murid tentang bahan
pelajaran yang telah diajarkan atau bacaan yang telah mereka baca.
3.
Metode diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian/
penyampaian bahan pelajaran dimana pendidik memberikan kesempatan kepada
peserta didik/ membicarakan dan menganalisis secara ilmiyah guna mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternative
pemecahan atas sesuatu masalah. Abdurrahman Anahlawi menyebut metode ini dengan
sebutan hiwar.
4.
Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah suatu cara
mengajar dimana seorang guru memberikan tugas-tugas tertentu kepada
murid-murid, sedangkan hasil tersebut diperiksa oleh guru dan murid harus
mempertanggung jawabkannya.
5.
Metode Demontrasi
Metode demontrasi adalah suatu cara mengajar
dimana guru mempertunjukan tentang proses sesuatu, atau pelaksanaan sesuatu
sedangkan murid memperhatikannya.
6.
Metode eksperimen
Suatu cara mengajar dengan menyuruh murid
melakukan suatu percobaan, dan setiap proses dan hasil percobaan itu
diamati oleh setiap murid, sedangkan guru memperhatikan yang dilakukan oleh
murid sambil memberikan arahan.
7.
Metode perumpamaan
Yaitu cara mengajar dimana guru menyampaikan
materi pembelajaran melalui contoh atau perumpamaan.
8.
Metode Targhib dan Tarhib
Yaitu cara mengajar dimana guru memberikan
materi pembelajaran dengan menggunakan ganjaran terhadap kebaikan dan hukuman
terhadap keburukan agar peserta didik melakukan kebaikan dan menjauhi
keburukan.
9.
Metode pengulangan (tikror)
Yaitu cara mengajar dimana guru memberikan
materi ajar dengan cara mengulang-ngulang materi tersebut dengan harapan siswa
bisa mengingat lebih lama materi yang disampaikan.
C.
Teknik dalam
Pengajaran atau Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Metode pembelajaran dijabarkan ke dalam
teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Tehnik-tehnik pembelajaran digolongkan
oleh Knowles ke dalam tujuh jenis. Pertama adalah tehnik
penyajian (presentasi) yang mencakup : ceramah, siaran televise dan
videotape, film dan slide, debat, dialog, dan tanya jawab, symposium,
panel, wawancara kelompok, demonstrasi, percakapan, drama, rekaman, siaran
radio, pementasan, kunjungan , dan telaah bacaan. Kedua adalah tehnik
pembinaan partisipasi peserta didik dalam kelompok besar yang mencakup : Tanya
jawab, forum, kelompok pendengar, panel bereaksi, kelompok buzz, bermain peran
dan panel berangkai. Ketiga adalah tehnik untuk diskusi yang mencakup
antara lain : diskusi terbimbing, diskusi buku, diskusi sokratik, diskusi
pemecahan masalah, dan diskusi kasus. Keempat adalah tehnik-tehnik
simulasi yang terdiri antara lain atas : bermain peran, pemecahan masih kritis,
studi kasus, dan pelatihan keranjang (basket) .Kelima adalah tehnik-tehnik
pelatihan kelompok T (sensitivity training).Keenam adalah tehnik-tehnik
pelatihan tanpa bicara.Ketujuh adalah tehnik-tehnik pelatihan
keterampilan praktis dan kepelatihan.Singkatnya, tehnik pembelajaran itu
bervariasi, sedangkan penerapannya dapat dipilih dan ditetapkan sesuai dengan
metode pembelajaran yang dipilih dan digunakan.[6]
Sementara teknik pembelajaran merupakan
gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang
sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode
ceramah, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor sementara yang
satunya lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat
menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau
kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe
kepribadian dari guru yang bersangkutan.
Realisasi dari metode pendidikan Islam
diatas dapat diaplikasikan dengan cara-cara praktis yang disebut dengan teknik
pendidikan Islam. Adapun teknik-teknik pendidikan Islam adalah:
1.
Teknik periklanan (al-ikhbariayah) dan
teknik pertemuan (al-mudlaroh). Teknik yang dilakukan dengan cara memasang
iklan, pemberiatahuan, pengumuman, surat kabar, atau majalah.teknik ini pun
dapat dilakukan dengan tatap muka langsung antara anak didik dengan
pendidik.Untuk merealisaikan tehnik ini dapat digunakan ceramah dan tulisan
(al-kitabah).
2.
Teknik dialog (hiwar)
Teknik yang disajikan dengan suatu topik
masalah yang di lakukan melalui dialog antara pendidik dan anak didik. Untuk
merealisasikan teknik dialog dipergunakan teknik-teknik sebagai berikut: teknik
tanya jawab (al-asilah wa ajwibah), teknik diskusi (an-naqosy), teknik
bantah-membantah (al-mujadalah), teknik barain storming (sumbang saran). Teknik
lain adalah teknik al-Qoshos, al-amisal, al-mumarosah al-amal, at-tanbiqiah,
al-musabaqah.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Pendekatan pembelajaran dapat berarti titik tolak atau sudut pandang
terhadap proses pembelajaran atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru
dan peserta didik di dalam perwujudan kegiatan pembelajaran, yang berusaha
meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa
dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar.
Jenis-jenis pendekatan dalam pembelajaran atau
pengajaran
1.
Pendekatan individual
2.
Pendekatan kelompok
3.
Pendekatan bervariasi
4.
Pendekatan edukatif
5.
Pendekatan keagamaan
6.
Pendekatan kebermaknaan
Melihat hal tersebut tuntutan mutu
pendidikan dan pembelajaran yang diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik sehingga variasi penggunaan model, pendekatan,
strategi, metode dan teknik pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat
peserta didik. Mencermati hal tersebut di atas, perlu adanya perubahan dan
pembaharuan, baik didalam model, pendekatan, strategi maupun metodenya guna
mengoptimalkan potensi siswa yang teraktualisasikan dalam mendesain model dan
skenario pembelajaran yang sangat berguna dalam mencapai Pembelajaran aktif, kreatif, efektif,
menyenangkan dengan proses interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi
Keanekaragaman , pendekatan, teknik maupun
metode pembelajaran dalam pendidikan Islam dapat digali dari ajaran Islam
maupun mengadobsi dan mengadabsikan disesuaikan dengan materi dalam
pembelajaran Islam. Ini berarti tidak ada model, pendekatan, teknik maupun
metode pembelajaran yang paling baik, atau yang satu lebih baik dari yang lain.
Baik tidaknya akan tergantung pada tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan
materi yang hendak disampaikan, perkembangan peserta didik, dan juga kemampuan
guru dalam mengelola dan memberdayakan semua sumber belajar guna menghantarkan
tercapainya semua tujuan-tujuan yang ingin diraih dalam kegiatan pendidikan
Islam.
B.
Saran
Sebagai penyusun,
kami merasa masih ada kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu,
kami mohon kritik dan saran dari pembaca. Agar kami dapat memperbaiki makalah
yang selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Syukri Zarkasyi, Abdullah. Gontor & Pembaharuan Pendidikan
Pesantren. Jakarta: PT Grafindo Persada. 2005
syaiful bahri, Djamarah. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi
Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. 2005
syaiful bahri, Djamarah. Strategi
belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2010
Ramayulis, H. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia. 2002
Sudjana. Metode
dan Tekhnik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production. 2001
[1] K.H.
Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A, Gontor & Pembaharuan Pendidikan Pesantren,
(Jakarta: PT Grafindo Persada: 2005), hal. 105
[2]
Djamarah syaiful bahri. Guru dan
Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (suatu pendekatan teoritis
psikologis). (Jakarta; Rineka Cipta.2005) hal 53
[3]
Ibid, hal 54
[6]
Sudjana. Metode dan Tekhnik Pembelajaran Partisipatif. (Bandung: Falah
Production,2001), hal 15-16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Assalamualaikum Wr.wb
Pesan Berkomentar :
1. Mohon berkomentar yang baik, yang bertujuan untuk memperbaiki dan
bersifat membangun.
2. Dilarang berkomentar untuk yang tidak baik di blog ini atau yang
bertentangan dengan hukum yang berlaku.