SEJARAH ULUMUL HADITS
Diajukan Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah
“ ULUMUL HADITS ”
Dosen
Pembimbing :
Abdul Hafid S.Ag, M.Pd.I
Di susun oleh :
1.
Agustini Susanti 4. M. Asri
2. Joni 5. Sumistari
3. Nidya Destri Putri
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM IBNU SINA
BATAM
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan amal. Dan berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya pula, kami dapat menyelesaikan makalah Ulumul
Hadits yang insyaallah tepat pada waktunya.
Kami menyadari
bahwa makalah ini masih terdapat banyak terdapat banyak kekurangan. Akhirnya,
kritik, saran, dan masukan yang membangun sangat penulis butuhkan untuk
dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi. Semoga makalah
ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Batam , 7 April
2015
KELOMPOK I
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................
I
KATA PENGANTAR............................................................................................ II
DAFTAR ISI............................................................................................................ III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................... 4
B. Rumusan masalah...................................................................................... 4
C. Tujuan Pembelajaran.................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A.
Istilah-istilah Hadits.................................................................................. 6
B. Unsur-unsur
Hadits.................................................................................... 8
C. Pengertian
Ilmu hadits............................................................................... 8
D. Sejarah
perkembangan ilmu Hadits........................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 13
B. Saran.......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kita ketahui
bahwasanya hadits merupakan sumber-sumber ajaran islam yang kedua setelah
al-quran. keberadaan hadits disamping telah mewarnai masyarakat dalam kehidupan
juga telah menjadi bahasan kajian yang menarik. hadits mengandung makna dan
ajaran serta kandungan Al-quran dan lain
sebagainya.
Para peneliti dan para ahli hadits telah berhasil mendokumentasikan baik
kepada kalangan masyarakat, akademis, penelitian hadits tersebut telah membuka
peluang untuk mewujudkannya suatu kajian disiplin islam, yaitu bidang studi
Ulumul Hadits
Maka dalam makalah ini penuisan menyajikan tenttang “ pengertian ulumul Hadits dan sejarah
perkembangannya.” semuoga makalah sederhana ini dapat bermanfaaat bagi
semuanyya, terutama bagi kami. Amii,,
B.
RUMUSAN MASLAH
A.
Apa
saja istilah-istilah hadits
B.
Apa
saja unsur-unsur hadits
C.
Apa
pengertian ilmu hadits
D.
Bagaimana
sejarah perkembangan ilmu hadits
C.
TUJUAN PEMBELAJARAN
A.
Untuk
mengetahui istilah-istilah
hadits
B.
Untuk
mengetahui unsur-unsur
hadits
C.
Untuk Mengetahui pengertian ilmu hadits
D.
Untuk Mengetahui sejarah perkembangan ilmu hadits
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Istilah-istilah Hadis
a.
Hadis
Hadis
menurut etimologi mempunyai beberapa pengertian yaitu [1],
1. jadid berarti baru, lawannya qadim yang berarti yang
lama, jamak dari hadis disini hidas, hudasah, atau hudus.
2. Qarib berarti yang dekat, yang belum lama terjadi
seperti dalam perkataan haditsul ahdi bil islam.
3. Khabar ( warta
), atau sesuatu yang diperbincangkan dan dipindahkan dari seseorang kepada
orang lain.
Kata hadis yang bermakna khabar ini diambil dari kata
haddasa, yuhaddisu, tahdis, yang bermakna riwayat atau ikhbar. dan kata hadis
yang bermakna khabar, lebih populer
dijamakkan dengan kata ahadis yang bermkna khabar Rasul.
Allah pun menggunakan kata hadis dengan arti khabar
seperti dalam firmannya dan Rasulullah saw juga telah mempergunakan kata hadis
dengan arti khabar yang datang dari beliau atau sabdanya. Rsulullah bersabda
yang artinya :
“ akan ada seorang dari kamu yang hampir berkata, ”ini
Kitabullah. Apa yang halal didalamnya, kami halalkan, apa yang haram didalamnya
kami haramkan.“ ketahuilah, barang siapa sampai pada sesuatu “hadis” (kahabar)
dariku, lalu dia dustakan, berarti dia
telah mendustakan tiga orang, dia mendustakan Allah, dia mendustakan Rasul-nya,
dan dia mendustakan orang yang menyampaikan hadis itu.” ( HR. Ahmad dan
Ad-Dharimy ).
Sedangkan
hadis menurut terminology hadis terbagi dua yaitu,
- Hadis menurut pengertian ahli hadis dibagi dua yaitu pengertian hadis yang terbatas dan pengertian hadis yang luas.
·
pengertian hadis yang terbatas adalah sesuatu yang disandarkan kepada
nabi Muhammad saw. baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan, dan yang sebagainya.
·
Sedangkan menurut pengertian yang luas, hadis tidak hanya disandarkan
kepada Nabi Muhammad saw, tetapi juga mencakup perkataan, perbuatan, atau
taqrir yang disandarkan kepada para sahabat atau tabi’i , sehingga dalam hadis
ada istilah marfu’, manqul, maqthu.
- Menurut ahli ushul ialah segala perkataan, perbuatan dan ketetapan nabi yang bersangkut-paut dengan hokum.
b.
Sunnah
Sunnah menurut bahasa adalah jalan ditempuh, baik itu
terpuji maupun tidak terpuji. sedangkan menurut istilah ahli hadits ialah segala yang dituklilkan dari nabi
Muhammad saw. baik berup perkataan,
perbuatan, maupun berupa taqrir, pengajaran, sifat, kelakuan , perjalanan
hidup, baik yang terjadi sebelum Nabi Muhammad saw. diutus menjadi Rassul
maupun sesudahnyya. I
Mayaoritas ahli hadits menegaskan bahwa sunnah dalam
pengertian semacam ini adalah murodif ( sinonim ) dengan kata hadits. Sedangkan
lawan dari sunnah ialah bid’ah. inilah yang dimaksud dengan hadis.
c.
Khabar dan Atsar
Khabar menurut bahasa ialah warta berita yang disampaikan
dari seseorang kepada orang lain. sedangkan menurut istilah khabar yaitu segala
bentuk berita, baik yang dating dari nabi, sahabat nabi, maupun dari tabi’in.
melihat hal tersebut maka hadis marfu’, mauquf dan hadis maqthu bisa disebut
dengan khabar.
Atsar menurut bahasa adalah bekas atau dampak sesuatu
atau sesuatu yang diambil. sedangkan menurut istilah mayoritas ahli hadis yaitu sama dengan khabar dan hadis .
mengingat hal tersebut dinamilah ahli
hadis dengan atsary.
B.
Unsur-unsur Hadits
Unsur-unsur
hadits terbagi menjadi empat yaitu :[2]
1. Sanad ialah, sandaran yyang dapat dipercya , jadi
sanad adalah jalan yang dapat menghubungkan matan hadits dengan nbi muuhammmad
saw.
2. Matan ialah penghujung sanad.
3. Rawi ialah
orang yang meriwayatkan ,menyampaikan, memindahkan suatu hadits.
4. Rijal Al-Hadits ialah tokoh-tokoh yang meriwayatkan
hadits
C.
Pengertian Ulumul Hadits
Ulumul Hadits
adalah istilah ilmu hadis. Ulum
al-hadits terdiri dari dua kata yaitu Ulum dan al-hadits, kata ulum dalam
bahasa arab adalah bentuk jamak dari ilm yang berarti ilmu , sedagkan hadits
berarti segala sesuatu yang taqrir atau sifat” dengan demikian gabugan antara
ulum dan al-hadis mengandung pengertian ilmu yang membahas atau yang berkaitan
dengan hadits nabi saw. [3]
Ulumul hadits
adalah istilah ilmu hadits didalam tradisi ulama hadits yang arabnya ulumul al-hadits, ulum al-hadits
terdiri atas dua kata yaitu ulum yang berarti ilmu sedangkan hadis dikalangan
ulama hadis berarti segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw dari
perkataan, perbuatan, taqrir atau sifat. dengan demikian gabungan kata ulumul
hadits mengandung pengertian ilmu-ilmu yang membahas atau berkaitan hadis nabi
saw.
Menurut ulama Mutaqaddim ilmu hadis adalah ilmu
pengetahuan yang membicarakan tenttang cara-cara persambugan hadits sampai kepada
rasululullah saw dari segala hal ihwal para perawinya, kedhabitan, keadilan,
dan dari bersambung tidaknya sanad dan sebagainya.
- SEJARAH PERKEMBANGAN ULUM AL-HADITS
Dalam sejarah perkembangan ulum al-hadits terdapat
Tahap-tahap perkembangan ulmul hadits diantaraya yaitu :
- Tahap pertama , Kelahiran Ilmu hadits
a.
Faktor pendukug pemeliharaan hadits, diantaranya yaitu :
a) kejernihan pendukung pemeliharaan hadits
b) Minat yang kuat terhadap agama
c) Kedudukan hadits dalam agama islam
d) Nabi tahu bahwa para sahabat akan menjadi pengganti
beliau dalam mengemban amanah dan
menyampaikan risalah.
e) Penulisan hadits
b.
Pedoman periwayatan hadits yang terpenting pada masa sahabat
a) Penyedikitan riwayat dari Rasulullah SAW
b) Berhati-hati dalam menerima dan menyampaikan hadits
c) Pengujian terhadap setiap riwayat
c.
Munculnya pemalsuan Hadits dan langkah-langkah
pemberantasannya.
Pada akhir pemerintahan utsman timbullah bencana besar
dikalangan umat islam hingga mengakibatkan terbunuhnya al-imam al-syahid,
utsman bin affan dan al-imam al-husain r.a.[4]
dan pada saat itu juga muncul hadits yang tidak pernah diucapkan Rasulullah
SAW.
Oleh karena itu sahabat dipanggil untuk memelihara
hadits untuk mengadakan penelitian dan pembahasan dengan cermat adapun
usaha-usahanya yaitu :
a) Mencari sanad hadits dan meneiti karakteristik para
rawinya.
b) Mengimbau agar setiap orang berhati-hati dalam
menerima hadits
c) Melakukan perjalanan jauh
- Tahap ke dua , Tahap penyempurnaan
Tahap ini terjadi pada abad ke-2 sampai awal abad
ke-3,yang antara lain ditandai dengan sejumlah peristiwa yang menonjol:
a) Melemahnya daya hapal dikalangan umat islam
b) Panjang dan bercabangnya sanad-sanad hadits.
c) Munculnya sejumlah kelompok umat islam yang menyimpang
dari jalan kebenaran. dengan hal tersebut para imam umat islam bangkit untuk
mengantsipasi kekacauan tersebut.
- Tahap ketiga: Tahap pembukuan ilmu hadits
Tahap ini berlangsung pada abad ke tiga , dalam pada
waktu itu masa pembukuan hadits pada masa keemasan, sebab pada abad tersebut
jugalah dibukukannya sunnnah dan ilmu-ilmu dengan sempurna
Dalam tahap ini setiap cabang ilmu hadits telah
berdiri sebagai suatu ilmu tersendiri, seperti ilmu hadits shahih, ilmu hadits
Mursal dan sebagainya dan para ulamapun sudah menyusun kitab khusus untuk setiap
cabang tersebut. Kemudian penulisan kitab dari seorang imam hadits.
- Tahap keempat : penyusunan kitab-kitab induk Ulum al- hadits
Tahap ini bermula pada pertengahan abad ke empat dan
berakhir pada awal abad ke tujuh, dan dlam periode ini dijumpai kitab-kitab
yang menjadi rujukan para ulama dalam menyusun kitab-kitab sejenis pada periode
berikutnya. diantara kitab-kitab tersebut ialah :
a)
Al-Muhaddits al-Fashil baina ar-Rawi wa al-wa’i.
b)
Al kifayah fi’ ilmi ar-Riwayah
c)
Al-Ilm’ Fi’ Ulum ar-Riwayat wa as-sima
Dalam tahap ini banyak ulama yang menyusun kitab-kitab
yang mencakup seluruh jenis hadits, sehingga penyusunan kitab tentang Ulum
al-hadits pun berkembang pesat. diantara kitab yang terpenting ialah:
a) Ma’rifat Ulum al-Hadits
b) Al-Mustakhraj
c) Ma La Yasa’u al-muhaddits jahluhu
- Tahap kelima :Kematangan dan kesempurnaan pembukuan ulum al-hadits
Tahap ini bermula pada abad ke tujuh dan berakhir pada abad ke sepuluh Dalam tahap
ini pembukuan ulum al-hadits mencapai tingkat kesempurnaannya dengan ditulisnya
sejumlah kitab yang mencakup seluruh cabang ilmu hadits.
pelopor pembaharuan dalam pembukuan ilmu ini adalah
al-imam al-Muhaddits al-Faqih al-Hafizh al-ushuli Abu ‘ Amr Utsman bin
ash-Shalah dengan kitab Ulum al-Hadits yang sangat istimewa. dengan
keistimewaan tersebut ia sangat dihargai oleh para ulama dan juga
murid-muridnya mempublikasikannya dengan sebutan Shahibu Kitab Ulum al-Hadits.
- Tahap keenam: Masa kebekuan
Tahap ini berlangsung dari abad kesepuluh sampai awal
abad keempat belas, pada tahap ini ijtihad dalam masalah ilmu hadits dan
penyusunan kitabnya nyaris berhenti total. Akan tetapi dalam tahap ini Alllah SWT telah
membangkitkan semangat pengkajian hadits di india dengan semangat yang cukup tinggi. kegiatan ini dipelopori oleh
al-allamah al-iman al muhaddits syah Waliyullah ad-Dahlawi dan dilanjutkan oleh
anak cucunya serta murid-muridnya.
Mereka memperioritaskan perhatiannya terhadap ilmu
hadits dari pada ilmu-ilmu lainnya.Periwayatan mereka sesuai dengan teori yang
disetujui oleh ahli Riwayah dan dikehendaki oleh ahli dirayah
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
ilmu Hadits adalah ilmu
yang membahas atau berkaiatan dengan nabi saw . perintis pertama ilmu hadits
adalah Al-Qadhi abu muhammad ar-Rahamurruzy . pada mulanyya, ilmu hadits
merupakan beberapa ilmu yang masing-masing berdiri sendiri, ilmu-ilmu yang
terpisah dan bersifat parsial tersebut disebut dengan ulumul hadits , karena
masing—masing membicarakan tentang
hadits dan ppara perawinya. akan tetapi mas berikutnya ilmu-ilmu itu
digabungkan dan dijadikan satu serta tetap menggunakan nama ulumul hadits.
B. Saran
Sebagai
penyusun, kami merasa masih ada kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mohon kritik dan saran dari pembaca. Agar kami dapat
memperbaiki makalah yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Matsna,Prof. Dr.
H. Moh. MA, Al-Qur’an Hadits, ( Semarang:
PT
Karya Toha, 2008 ), hal. 116
hasbi ash-Shiddieqy, Prof.Dr. teungku, sejarah dan
pengantar ilmu hadits,(Yogyakarta:
Pustaka Rizki, 2011), hal. 23
DR. Nuruddin ITR. Ulum Al-Hadits.(Bandung: PT
Remaja
Rosdakarya),
hal. 53
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Assalamualaikum Wr.wb
Pesan Berkomentar :
1. Mohon berkomentar yang baik, yang bertujuan untuk memperbaiki dan
bersifat membangun.
2. Dilarang berkomentar untuk yang tidak baik di blog ini atau yang
bertentangan dengan hukum yang berlaku.