Sabtu, 19 September 2015

Makalah Metode psikologi anak ( Psikologi perkembangan )



METODE PSIKOLOGI ANAK

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
”Psikologi Perkembangan”
Dosen Pembimbing:
Nurmanisma Hsb, M.Pd.I

Di susun Oleh:
Joni
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM IBNU SINA BATAM
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
( PAI) IIB
2015
 



KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan amal. Dan berkat Rahmat dan Hidayah-Nya pula, penulis dapat menyelesaikan makalah Psikologi Perkembangan yang insyaallah tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak terdapat banyak kekurangan. Akhirnya, kritik, saran, dan masukan yang membangun sangat penulis butuhkan untuk dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.


Batam , 2 MAaret 2015

                                                                                                    Penulis,





DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i                     
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang.......................................................................................... 5
B.  Rumusan masalah...................................................................................... 5
C.  Tujuan Pembelajaran.................................................................................. 6
BAB II PEMBAHASAN
A. Metode Psikologi Anak
     1. Bioggrafi Anak....................................................................................... 7
     2. Metode Angket...................................................................................... 8
     3. Metode Pengetesan................................................................................ 9
     4. Metode Klinis......................................................................................... 11
     5. Metode Studi Kasus............................................................................... 11
     6. Metode Eksperimen................................................................................ 12
     7. Metode Observasi................................................................................... 14
     8. Metode Interviu...................................................................................... 15
     9. Metode Bimbingan................................................................................. 16


BAB III PENUTUP
A.  Kesimpulan................................................................................................ 13                              
B.  Saran.......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
             Dalam kehidupan sehari- hari dalam dunia perkuliahan terkadang kita mendengar yang namanya psikologi , yang mana dalam psikologi kita akan tahu kondisi peserta didik yang terkadang sudah bosan dan malas dengan pendidiknya ketika dalam proses belajar mengajar.
Menurut Monks perkembangan psikologis merupakan suatu proses yang dinamis. Dalam proses tersebut sifat individu dan sifat lingkungan menentukan tingkah laku apa yang akan menjadi aktual dan terwujud. Umur kalender disini bukan merupakan suatu variabel yang bebas, melainkan merupakan suatu dimensi waktu untuk mengatur bahan- bahan ( data ) yang ada.
Dalam makalah singkat ini akan dibahas sedikit tentang psikologi perkembangan, akan tetapi  yang kami hanya membahas tentang metode psikologi perkembangan.

B.     RUMUSAN MASLAH
A.    Metode Psikologi Anak
1.Bagaimana Bioggrafi Anak ?
2.      Bagaimana Metode Angket ?
3.      Bagaimana Metode Pengetesan ?
4.      Bagaimana Metode Klinis ?
5.      Bagaimana Metode Studi Kasus ?
6.      Bagaimana Metode Eksperimen ?
7.      Bagaimana Metode Observasi ?
8.      Bagaimana Metode Interviu ?
9.      Bagaimana Metode Bimbingan ?
C.    TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Metode Psikologi Anak
1.Untuk  mengetahui Bioggrafi Anak
2.Untuk  mengetahui Metode Angket
3.Untuk  mengetahui Metode Pengetesan
4.Untuk  mengetahui Metode Klinis
5.Untuk  mengetahui Metode Studi Kasus
6.Untuk  mengetahui Metode Eksperimen
7.Untuk  mengetahui Metode Observasi
8.Untuk  mengetahui Metode Interviu
9.Untuk  mengetahui Metode Bimbingan




BAB II
PEMBAHASAN

A.    METODE PSIKOLOGI ANAK
  1. BIOGRAFI ANAK
Secara etimologis metode biografis adalah metode yang menggunakan bahan-bahan yang berwujud tulisan mengenai kehidupan subjek yang diselidiki baik tulisan itu dibuat oleh subjek sendiri mupun oleh orang lain.
Biografi, yakni tulisan mengenai peri kehidupan yang dibuat oleh orang lain sering sangat bermanfaat dalam pengungkapan kepribadian sesorang hanya saja kiranya mudah dimengerti nahwa tulisan ini sanggat dipengaruhi oleh sikap dan penilaian penulis terhadap orang yang ditulis biografinya.
Para ahli psikologi dan pendidikan mengadakan pendekatan (approach) terhadap anak, pertama-tama mempelajari bioggarfi bayi, yaitu meliputi catatan-catatan harian mengenai seorang bayi yang dibuat oleh orang tua ataupun ahli-ahli lainnya, misalnyya juru dokter, juru rawat.
Sebagai mana beberapa contoh biografi-bioggrafi bayi yang dibuat oleh Tiedeman(1787), Darwin(1877),Preyerw(1882), Keluarga Stern(1907-1909). Shinn(1893,1899,1900), Scupins (1907). suatu ikhtisar psikologi anak telah pernah dibuat oleh dibuat Dennis untuk pertama kalinya pada 1949.[1]
Di dalam bioggrafi bayi itu memuat beraneka ragam catatan-catatan mengenai segala sesuatu peristiwa dari pada kehidupan bayi. Misalnya pengihatan, perasaan, gerakan-gerakan bahasa dan sebagainya dan masih banyak lagi hal yang berhubungan dengan pemeliharaan bayi. 
Oleh karena itu, jika menganalisis biografi/otobiografi perlu memperhatikan bahwa tidak semua subjek bertindak dan menulis secara jujur mengenai dirinya. Ada subjek dengan sengaja menutupi kelemahan dirinya. Untuk hal ini diperlukan penelusuran yang sangat hati-hati agar diperoleh data yang akurat dan jujur.

  1. METODE ANGKET
Angket adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab atau daftar isian yang harus diisi berdasarkan kepada sejumlah subjek. dan berdasar atas jawaban dan atau isian penyelidik mengambil kesimpulan mengenai subjek yang diselidiki.
Metode ini mulai dipakai oleh Hull pada 1891, yaitu berisi pertanyaan-pertannyaa mengenai isi pikiran anak-anak. Kemudian pada 1937, Broudbury memperluas metode angket itu sampai pada masalah kehidupan anak-anak disekolah.
Adapun Skema angket :

SKEMA PEMBAGIAN ANGKET
Jenis angket



 



Pilihan Jawaban                      Cara Menjawab angket                       Siapa yang
                                                                                          menjawab angket
                                                                                                         









 
Pilihan      Bentuk             Jawaban                 jawaban       Angket tidak      Angket
ganda        alternative       Tersedia                 bebas            langsung             langs-
                                                                                                             ung    

Dari skema angket diatas, yang dimaksud dengan angket langsung adalah jenis angket yang langsung di berikan dan langsung dijawab oleh orang yang ditanya. jadi angket ini dipakai sesuai kebutuhan  
Bentuk angket juga dapat pula dipakai untuk menguji suatu hipotesis. Bentuk angket juga berupa daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis untuk mendapatkan data-data dan informasi dari objek yang dipelajari.

  1. METODE PENGETESAN
Metode Test adalah metode yang digunakan untuk mengadakan pengukuran tertentu tertentu terhadap objeknya. Test merupakan instrument penting dalam psikologi kontenpore, yang digunakan untuk mengukur segala jenis kemampuan, minat, sikap, dan hasil kerja. Dalam hal ini, para peneliti biasanya menggunakan tes-tes psikolkogi yang sudah distandardisasi.
Atau bisa dikatakan bahwa test adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dijalankan, yang berdasarkan atas bagaimana teste menjawab pertanyaan-pertanyaan atau melakukan perintah-perintah itu penyelidik mengambil kesimpulan dengan cara membandingkannya dengan standart atau testee yang lainnya.  
Penggunaan metode pengetesan atau testing didaam psikologi perkembangan telah dimulai oleh Bolton 1892 dan Gilbert 1894. Hasil Gilbert mendapat korelasi yang rendah antara fungsi-fungsi fisis yang rendah dengan kemajuan disekolaah.
Metode pengetesan ini kemudian merintis tes intelegensi dari Binet Simon pad 1950. Bahkan metode pengetesan itu kemudian berkembang untuk menyelidiki prestasi belajar dan personalia. Menurut Thorndike memelopori analisis-analisis statistis  mengenai hasil pengetesan anak-anak sebagai usaha pengukuran dalam berbagai pengukuran dalam berbagai bidang psikis anak-anak. Sampai sekarang metode ini terus berkembang. Bentuk tes yang paling umum ialah tes obyektif yang dipakai disekolah-sekolah.


Adaapun jenis-jenis tes diantaranya yaitu :
  1. Menurut fungsinya, terbagi menjadi 4 yaitu :
a.       Tes kecepatan
b.      Tes batas abilitas
c.       Tes ikhtisar umum
d.      Tes diagnostik
  1. Menurut strukturalnya, terbagi menjadi 4 yaitu :
a.       Bentuk pertanyaan lisan
b.      Tes bentuk esai
c.       Tes bentuk Obyektif
d.      Tes skolastis
  1. Menurut isinya, terbagi menjadi 4 yaitu :
a.       Tes intelegensi
b.      Tes bakat
c.       Tes kepribadian
d.      Tes hasil belajar
  1. Menurut performasinya, terbagi menjadi 2 yaitu :
a.       Tes performasi
b.      Tes verbal
Mengenai bentuk mana yang akan dipakai pilihlah yang tepat menurut kebutuhannya, artinya mengingat masalah apa yang akan diteliti.
  1. METODE KLINIS
Prof. Jean Piaget, seorang ilmuwan berasal dari perancis, menggunakan metode klinis untuk meneliti cara berpikir dan perkembangan bahasa anak-anak. Metode observasi, eksperimen, klinis termasuk metode langsung karena metode itu dapat lansung memperoleh informasi dan data-data dari sumbernya.
Metode klinis adalah suatu metode penelitian yang khusus ditujukan untuk anak-anak, dengan cara mengamati, mengajak bercakap-cakap dan tanya jawab. Penggunaan metode klinis merupakan pengganbungan eksperimen dan observasi. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengamati atas pertimbangan bahwa anak itu belum mampu memngungkapkan isi pikiran dan perasaan dengan bahasa yang lancar.
Pengertian lain metode klinis  adalah membuat segala catatan tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dilakukan oleh para dokter dan juru rawat bayi pada rumah sakit bersalin. maksudnya pencatatan data bayi yang diantaranya meliputi tanggal lahir, kelainan-kelainan waktu lahir atau secara normal.dan masa pregnansi atau masa kandungan.

  1. METODE KASUS
Studi kasus adalah suatu penelitian yang terus-menerus mengenai suatu obyek sebagai kasus. Di dalm studi kasus anak, mak penyelidikan menentukan seseorang anak atau lebih untuk diselidiki secara teliti dalam jangka waktu tertentu. Sambil mengikuti pertumbuhan dan perkembangan anak,, penyelidikan mengadakan observasi terus-menerus dan semua peristiwa atau peristiwa-peristiwa tertentu, misalnya kasus perkembangan bahsa anak, menjadi tujuan utama dalam penyelidikan, dicatat dengan teratur, kemuudian dianalisis,untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diselidiki tadi.  
           

Studi kasus dapat dijalankan dengan dua bentuk aitu :
  1. Metode Longitudinal adalah pendekatan dalam penelitian yang dilakukan dengan cara menyelidiki anak dalam jangka waktu yang lama. Dengan pendekatan ini biasanya diteliti beberapa aspek tingkah laku pada satu atau dua orang yang sama dalam waktu beberapa tahun. Dengan begitu akan memperoleh gambaran aspek perkembangan secara menyeluruh. Dalam studi kasus longitudinal itu dapat diiperoleh:
Ø  Suatu analisis tentang pertumbuhan dan perkembangan individual.
Ø  Pengetahuan tentang kenormalan pada perkembangan dan pertumbuhan individu.
Ø  Saling berhubungan dengan proses-proses pertumbuhan.

  1. Studi kasus menyilang, yaitu suatu studi yang mengambil anak-anak pada berbagai umur, tingkatan dan hal-hal lainnyya yang dapat diukur, dites, supaya dapat di bandingkan di observasikan . Bila hasilnya dianalisis dari segi umuur atau levelnya , maka dapatlah diperoleh:
Ø  Informasi tentang pertumbuhan
Ø  Norma-norma anak dimana satu sama lainnya dapat dikomparasikan.
Ø  Mean pada pertumbuhan dan perkembangan pada tiap-tiap tingkatan umur.

  1. METODE EKSPERIMEN
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan metode eksperimen sering dibanggakan sebagai metode yang paling ilmiah. Manusia sebagai makhluk hidup yang mempunyai berbagai macam masalah yang sang sangat kompleks.
Kesukaran lain dalam metode eksperimen pada umumnya ialah perlunya alat-alat dan perlengkapan eksperimen, secara keselurahan yang disenut laboratorium sebagai tempat pemyyelidikan khusus.

Eksperimen adalah usaha yang dengan mengajar untuk mengisolasi suatu gejala dan kemudian menimbulkan kembali dengan mengatur kodisi supaya dapat ditentukan hubungan-hubungan yang khas antara gejala. Dalam melakukan suatu eksperimen ada dua masalah yang perlu diperhatikan yaitu :
  1. Membuat satu atau beberapa factor tetap supaya tidak memengaruhi factor-faktor yang diselidiki.
  2. Mengisolir satu factor atau memurnikan suatu substance dengan mengeliminir semua pengaruh ( factor) extraneusnya, kemudian menyelidiki pengaruh-pengaruh dari factor yang diisolasi atau dimurnikan tadi.
Dalam eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu factor terhadap factor yang lain memerlukan dua kelompok obyek penyelidikan Kelompok yang pertama dikenai factor eksperimen dan factor kedua disebut kelompok control.
  Kedua jenis kelompok tersebut sebelum eksperimen mempunyai susunan dan syarat-syarat yang sama. Demikian kondisi-kondisi selama eksperimen dibuat sama kecuali factor yang diselidiki yang diberikan yang diberikan pada kelompok eksperimen.
Suatu contoh, pengaruh kelompok belajar terhadap prestasi ujian. Kelompok eksperimen dikenai variable eksperrimen yaitu dengan membentuk kelompok belajar. Kelompok control tidak dibentuk kelompok belajar, jadi belajar sendiri-sendiri. suatu eksperimen kondisi-kondisi lain dibuat sama, kecuali kondisi kelompok belajar yang dikenakan. Pada akhir eksperimen diadakan  dan tes juga dikenakan hasilnya dari kedua kelompok dianalisis dan ditarik kesimpulannya.
Jadi Metode eksperimen adalah metode peneliti kompleitian dalam psikologi perkembangan dengan melakukan kegiatan-kegiatan percobaan pada anak. Pengunaan eksperimen terhadap anak-anak hanya terbatas pada penyelidikan yang dapat diamati dengan alat indera karena gejala-gejala jiwa yang bersifat ruhaniah masih sangat samar-samar.

  1. METODE OBSERVASI
Metode observasi adalah sutau cara yang digunakan untuk mengamati semua tingkah laku yang terlihat pada suatu jangka waktu tertentu ataubpada suatu tahapan perkembangan tertentu. Atau bisa dikatakan juga bahwa metode observasi adalah kegiatan mengenali tingkah laku individu yang biasanya akan diakhiri dengan mencatat hal-hal yang dipandang penting sebagai penunjang informasi mengenai klien. Atau, metode observasi adalah metode serba sengaja dan sistematis mengamati aktivitas individu lain.
Metode observasi ini dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1)  Observasi Alami (Natural Observation)
            Observasi alami adalah pencatatan data mengenai tingkah laku yang terjadi sehari-hari secara alamiah/wajar. Jadi dalam observasi alami peneliti melakukan semua pencatatan terhadap kehidupan anak tanpa mengubah suasana atau mengontrol dalam situasi-situasi yang direncanakan. Atau bisa dikatakan sebagai metode observasi non partsipan yang dimana peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh yang diobservasi. Jadi peneliti hanya sebagai penonton saja.
           
2)  Observasi Terkontrol (Controlled Observation)
            Observasi terkontrol dilakukan bilamana lingkungan tempat anak berada diubah sedemikian rupa sesuai dengan tujuan peneliti, sehingga bermacam-macam reaksi atau tingkah laku anak diharapkan akan timbul. Atau bisa disebut sebagai observasi laboratories (laboratory setting), yakni observasi dengan situasi laboratorium, sehingga situasinya dapat dikendalikan sepenuhnya oleh observer
Ciri khas dari metode observasi adalah bahwa menyelidiki tidak dengan  sengaja, jadi gejala terdapat pada keaadaan obyek yang secara wajar. kalau dalam menginterpretasikan data observasi belum jelas, dapat mempergunakan ulangan observasi dan atau ditambah dengan metode interviu. 

Metode ini dianggap lebih objektif dan hasilnya lebih akurat, karena itu observasi terkontrol dapat dilakukan dengan tujuan eksperimental dengan pendekatan dan metode yang sesuai dengan lapangan psikologi eksperimental. Dan perlu diingat, bahwa observasi hanya terbatas pada gejala-gejala yang dapat diamati saja.

  1. METODE INTERVIU
Metode interviu adalah metode riset dengan melakukan wawancara. Interviu dapat dilakukan secara bebas yaitu penyelidikan tidak memakai catatan-catatan tertulis dengan mengenai bahan-bahan yang diriset. Jadi wawancar bebas menurut kebutuhan penyelidikan.
Pada interviu terpimpin yaitu membuat catatan terlebih dahulu mengenai apa yang akan diriset  sehingga interviu terbatas atau terpimpin oleh pedomn interviu. sedangkan interviu bebas dan terpimpin maka kedua prinsip interviu yang mendahului tadi dipakai bersaama-sama.
Supaya hasil iinterviu tidak tercecer, maka penyelidik harus mencatat semua hasil interviunya, baik bersmaan pada waktu interviu atau sesuadah. hal ini bermaksud supaya tidak ada yang terlupakan . Demikian setelah interviu selesai , lalu penyelidik menyusun dan mengadakan sistemanisasi dari data risetnya untuk membuat laporan tertulis yang baik.
Pada umumnya interviu ini dapat membantu metode-metode risetnya, sebagai metode pelengkap , selain dari pada metode yang berdiri sendiri. Interviu dengan anak-anak harus pandai, pakailah bahsa anak-anak, artinya jangan memakai bahsa yang berbelit-belit sehingga anak-anak tidak hapal dan tidak tahu apa yang ditanyakan.    



  1. METODE BIMBINGAN
Sekolah-sekolah modern telah melengkapi aparatnya dengan bimbingan , maka bimbingan ini juga disebut metode bimbingan. Denga bimbingan yag baik maka akan dapat diketahui kualitas dan kuantitas perkembangan anak-anak. Misalnya mengenai bakatnya. Hl ini sangat penting supaya anak-anak itu dapat mengaktualisasikan bakat-bakatnya dengan tepat. 
Tampak jelas lagi , apabila bimbingan itu dilengkapi dengan evaluasi, usah menilai perkembangan anak. sehingga dapat diketahui hal-hal yang telah maju, mana-mana yang kurang, atau mundur, dan sebagainya.
Kemampuan-kemampuan akal yang telah maju dibimbing terus, yang mundur diselidiki sebab-sebabnya, dan bagaimana dimajukannya. Dengan perakti bimbingan yang baik, dapat diperoleh dat perkembangan anak, dan bila dirumuskan dengan metode yang lainnya  maka dapatlah untuk menyusunsuatu gambaran mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, pada fase tertentu.     








BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan
           Metode psikologi anak terbagi menjadi 9 yaitu metode Bioggrafi Anak, Metode Angket, Metode Pengetesan, Metode Klinis, Metode Studi Kasus, Metode Eksperimen, Metode Observasi, Metode Interviu dan Metode Bimbingan.


  1. SARAN
Sebagai penyusun, kami merasa masih ada kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran dari pembaca. Agar kami dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya.






DAFTAR PUSTAKA

Fudyartanta, Ki. 2011 Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.
Dinar Pratisti, Wiwien. 2008. Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks.



[1] Fudyartanta, Ki. Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR. 2011). Hlm 52

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamualaikum Wr.wb

Pesan Berkomentar :
1. Mohon berkomentar yang baik, yang bertujuan untuk memperbaiki dan
bersifat membangun.
2. Dilarang berkomentar untuk yang tidak baik di blog ini atau yang
bertentangan dengan hukum yang berlaku.

ERIC TEN HAG