AL-QUR’AN
MAKALAH
Di ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Pengantar
Studi Islam”
Dosen Pembimbing :
Fauzi, S. Sos, MA
Di susun oleh :
Joni
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM IBNU SINA
BATAM
( PAI ) 1B
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-nya kepada kita semua berupa, ilmu dan
amal. Berkat rahmat dan karunia-nya pula, penulis dapat menyelesaikan makalah Pengantar Studi Islam yang
insyaallah tepat pada waktunya.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Dosen Fauzi,
S. Sos, MA. Mata pelajaran kuliah
Pengantar Studi Islam, yang telah memberikan
arahan terkait tugas makalah
ini. Tanpa bimbingan dari beliau mungkin,
penulis tidak akan dapat
menyelesaikan tugas ini sesuai dengan format yang telah di tentukan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah untuk kedepannya. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi peneliti dan pembaca
Batam, 2
Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.......................................................................................... 4
B. Rumusan masalah....................................................................................... 5
C. Tujuan Pembelajaran.................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Al-Qur’an................................................................................. 7
B. sejarah Kodifikasi Al-Qur’an..................................................................... 9
C. Isi Pokok Ajaran Al-Qur’an....................................................................... 11
D.
Fungsi
Tujuan dan Kedudukan Al-Qur’an................................................ 12
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................ 15
B.
Saran.......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Al-Qur’an adalah
kitab suci agama Islam. Umat islam percaya bahwa Al- Qur’an
merupakan puncak dan penutup Wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman
yang disampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW, melalui perantara Malaikat Jibril.
Dan sebagai Wahyu pertama yang diterima Rasulullah SAW, sebagaimana terdapat dalam
surat Al-Alaq ayat 1-5. Al-Qur’an merupakan
salah satu kitab yang mempunyai sejarah
panjang yang dimiliki oleh umat Islam dan sampai
sekarang masih terjaga keasliannya.
Al-Qur’an dalam
pengumpulannya mempunyai dua tahap yaitu tahap
petama pengumpulan Al-qur’an
dalam arti menghafal Al-Qur’an
pada masa Nabi, tahap kedua dalam arti penulisan Al-Qur’an, hal ini dinamakan penghafalan dan pembukuan Al-Qur’an.
Setelah Wafatnya Nabi Muhammad SAW, proses pengmpulan Al-Qur’an terus dilaksanakan oleh para khalifah sehingga
terbentuklah Mushaf Usmani seperti
yang ada pada saat sekarang ini.
Penyebaran islam bertambah luas membuat para Qurra pun
tersebar dan memiliki latar
bealakang yang berbeda sehingga menimbulkan perbedaan dalam membaca Al-Qur’an.
Hal ini menimbullkan kecemasan dikalangan sahabat.
Sehingga Khalifah Usman bin Affan memerintahkan keempat orang quraisy yaitu, Zaid bin Zabit, Abdullah
bin Azzubar, Said bin Al-ash,
Abdulrahman bin Al- harisi bin hysam. Keempat
orang tersebutlah yang ditugas untuk menyalin dan memperbanyak Al-Qur’an dengan satu
pedoman dalam cara-cara membacanya,
hal ini telah di sepakati oleh para sahabat.
Dan Al-Qur’an juga
memiliki multi fungsi dan selalu mempunyai
hubungan yang pasti dalam fenomena-fenomena kehidupan, hal ini diantaranya mukjizat, akidah, ibadah, mu’amalah, akhlak, hukum, sejarah,
dan dasar-dasar sains.
Untuk itulah materi ini sangat penting untuk dipelajari, karena sangat disayangkan jika umat Islam tidak
tahu apa itu Al-Qur’an
tersebut. Hal inilah penulis
berkeinginan membahas tentang Al-quran
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
pengertian Al-Qur’an ?
2.
Bagaimana
Sejarah Kodifikasi Al-Qur’an ?
3.
Bagaimana
isi pokok ajaran Al-Qur’an ?
4.
Apa
fungsi, tujuan dan kedudukan Al-Qur’an ?
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Untuk
mengetahui pengertian Al-Qur’an tersebut.
2.
Untuk
mengetahui bagaimana sejarah kodifikasi Al-Qur’an.
3.
Untuk
mengetahui Bagaimana isi pokok ajaran Al-Qur’an.
4.
Untuk
mengetahui fungsi, tujuan dan kedudukan Al-Qur’an.
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah
kitab suci agama Islam. Umat islam percaya bahwa Al- Qur’an merupakan
puncak dan penutup Wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman yang disampaikan kepada
Nabi Muhammad SAW, melalui perantara
Malaikat Jibril.
Dan sebagai Wahyu pertama yang diterima RasulullahSAW, sebagaimana
terdapat dalam surat
Al-Alaq ayat 1-5. Al-Qur’an merupakan salah satu kitab
yang mempunyai sejarah panjang yang dimiliki oleh umat Islam dan sampai sekarang masih terjaga keasliannya.
Ada beberapa
pendapat mengenai pengertian Al-Qur’
yaitu :
1. Menurut ejaan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam.
2. Manna’al-Qathan , ia mendefenisikan
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang
diturunkan kepada nabi Muhammad SAW dan beribadah dalam membacanya.
3. Ali Ashabuni, Al-Qur’an adalah kalam
Allah SWT yang mengandung mukjizat yag diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan Rasul dengan perantara malikat jibril. Mukjizat adalah sesuatu yang
membuat laanna lemah atau membujuk
agar orang untuk beriman[1]
Al-Qur’an sebagai
wahyu dan mukjizat terbesar Rasulullah
SAW. Mempunyai dua pengertian, yaitu pengertian secara Etimologi (
bahasa ) dan pengertian menurut
terminology ( istilah )
Al-Qur’an menurut
Etimologi ( bahasa
) yaitu bacaan atau yang dibaca.
Kata Al-Qur’an
adalah bentuk mashddar dari fi’il qara’a yang diartikan dengan arti isim maf’ul, yaitu ( yang dibaca atau bacaan ).
Pengertian diatas dapat kita baca dalam surah Al-Qiyamah ayat 17-18 sebagai berikut :
اتَّ ِب ْع قُ ْرا َنه (القيامة : )71-71
َرأْ ه
وقُ ْرا َنه . فَإِﺫَا
ج ْم َعه
ع َل ْي َنا
َّن اِ
Artinya: "Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah
mengumpulkannya dan membacanya.
Apabila Kami telah selesai membacakannya maka
ikutilah bacaannya itu. (Q.S. Al- Qiyamah, 17-18)
Menurut imam syarii Al-Qur’an
bukan berasal dari qara’a karena Al-
Qur’an berasal dari
sang pencipta atau allah yang menamai ciptaannya
Al-Qur’an menurut
terminology ( istilah ) adalah nama bagi kalamullah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Yang ditulis dalam mushhaf.
Secara lengkap Dr.Bakhri Syaikh Amin mendefenisikan Al-Qura’an sebagai berikut :
ل األم ين ب وا سطة وال مر س ل ين األن ب ياء خات م ع لى ال م نزل ال م عجز هللا ك الم هو ال قرآن إل ي نا ال م ن قول ال صدور ف ي ال مح فوظ ال م صاحف ف ي ال م ك توب ال سالم ع ل يه ج بري مخ ت تم ال فات حة ب سورة ال م بدوء ب ت الوت ه ال م ت ع بد ب ال توات ر ال ناس ب سورة وال
Artinya: "
“Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT
yang mengandung kemukjizatan, yang diturunkan
kepada penutup para nabi dan rasul, melalui perantaraan malaikat Jibril, ditulis dalam mushaf, dihafal di dalam dada, disampaikan kepada kita secara mutawatir, membacanya
memiliki nilai ibadah, (disusun secara sistematis)
mulai dari surat al-Fatihah sampai surat al-Nas”.
Al-Quran adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW.
Maka tidak ada seorangpun manusia
atau jin, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama yang sanggup membuat yang serupa dengan
Al-Qur’an. mereka tidak
akan mampu membuatnya. Allah
SWT telah mengisyaratkan hal itu dalam ayat berikut :
Al-Qur’an diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak
hanya untuk memperkuat kerasulannya
dan sebagai kemukjizatannya yang abadi, telah
diturunkannya itu mempunyai fungsi dan tujuan
bagi umat manusia.
B.
Sejarah Kodifikasi Al-Qur’an
Al- Qur’an tidak
diturunkan secara sekaligus, Al-Qur’an
turun secara berangsu-angsur selama
22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi
masa turunnya Al-qur’an ini di bagi menjadi dua periode, yaitu
periode Mekkah dan perode Madinah.
Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun yaitu masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu
ini tergolong surat makkiyah.
Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah yang berlangsung selama 10 tahun
dan surat yang turun pada waktu itu disebut surat Madaniyah.
Al- Qur’an terdiri
dari 114 surah, 30 juz, dan 6.236 ayat menurut hafsh,
6.262 ayat menurut riwayat Ad-dur, atau 6.214 ayat menurut riwayat Warsy. Ayat 0 ayat yang turun pada periode mekkah
( ayat Makkiyah ) sekitar 4.780 ayat yang
tercakup dalam 86 surah. Ayat-ayat yang turun pada periode Madinah ( ayat Madaniyah ) sekitar 1.456 ayat yang
tercakup dalan 28 surah
Al- Qur’an
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui berbagai cara, antara lain :
1. Malikat Jibril memasukkan wahyu itu kedalam hati Nabi Muhammad SAW tanpa memperlihatkan wujud
aslinya. Nabi saw tiba-tiba saja
merasakan wahyu itu telah berada
didalam hatinya
2. Malikat Jibril menampakkan dirinya sebagai manusia laki-laki dan mengucapkan kata-kata dihadapan Nabi SAW.
3. Wahyu turun kepada Nabi SAW seperti gemerincing lonceng. Menurut Nabi SAW cara inilah yang paling
berat dirasakan, sampai-sampai Nabi
SAW mencucurkan keringat
meskipun wahyu itu turun dimusim
dingin yang sangat dingin.
4. Malikat jibril turun membawa wahyu dengan menampakkan wujud yang aslinya. Setiap kali mendapat wahyu
Nabi SAW lalu menghafalnya. Beliau dapat mengulangi
wahyu yang diterima tepat seperti apa yang telah
disampaikan jibril kepadanya.
Kodifikasi atau pengumpulan Al- Qur’an
sudah dimulai sejak zaman Rasulullah
SAW, bahkan sejak Al-Qur’an
diturunkan setiap kali saat Nabi SAW menerima wahyu, Nabi SAW langsung
membacakannya dihaapan para sahabat.
Karena Nabi SAW memang diperintahkan untuk mengajarkan Al- Qur’an kepada mereka.
Disamping itu Nabi SAW menyuruh mereka untuk menghafalkan ayat- ayat yang telah diajarkan, Nabi SAW juga memerintahkan para shabat utuk menuliskannya diatas pelepah-pelepah
kurma, lempeng-lempengan batu,
dankeping-keping tulang.
Saat Rasulullah SAW masih
hidup, ada beberapa orang yang ditunjuk
untuk menulis Al-Qur’an yaitu Zaid bin Zabit, Ali bin Abithalib, Muawiyah bin abu Sofyan,
Ubay bin Kaab.
Nabi juga memerintahkan para
sahabat utuk
menuliskannya diatas pelepah-pelepah kurma, lempeng-lempengan batu, dankeping-keping tulang.
Pengumpulan Al- Qur’an
pada zaman Nabi Muhammad SAW terdapat dua cara yaitu :
1. para sahabat langsung menghafalkannya setiap kali Rasulullah SAW menerima wahyu.
2. para sahabat menulis langsung wahyu yang diturunkan dari Allah SWT kepada Nabi SAW selama kurun
waktu kurang lebih 23 tahun
Pada masa pemerintahan Abu Bakar, pada masa kekhalifahannya terdapat perang yang sangat besar ( perang
Ridda ). Dan menewaskan para hafish yang signifikan. Hal ini membuat Umar bin
khatab sangat khawatir, ia menyuruh Abu
Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al-
Qur’an.
Al- Qur’an yang pada saat itu tersebar kepada para sahabat
Abu Bakar. Abu Bakar menyuruh
Zaid bin Zabit untuk mengkordinir. Setelah selesai, yang menyimpan mushaf tersebut adalah Abu Bakar.
Pada masa Usman bin Affan terdapat keragaman dalam membaca Al- Qur’an,
yang menyebabkan adanya perbedaan dialek antara suku-suku yang berbeda-beda. Usman bin Affan khawatir dengan perbedaan tersebut,
ia ingin menyalin dan
membukukan Al-Qur’an atau
menjadikan mushaf. Dalam melakukan
pembukuan ini Usman bin Affan menyuruh Zaid bin Zabit, Abdullah bin Azzubar, Said bin Al-ash, Abdulrahman bin
Al-harisi bin hysam. Hingga pada saat ini Al- Qur’an yang kita pakai adalah
hasil dari transformasi pada zaman Usman bin Affan.
Sehingga tidak lagi terjadi perbedaan pembacaaan Al- Qur’an maka Al- Qur’an diberi harakat. Pemberian harakat ini
dilakukan karena banyak orang
yang masuk islam tidak paham dengan Al- Qur’an berbeda dengan
orang arab
yang sudah mengenal Al- Qur’an, ang memberikan harakat pada Al- Qur’an
adalah Abu Al-aswan
Adwali namun belum sempurna sehingga
disempurnakan oleh
Nashir bin Ashim dan Yahya bin Ya’mar.
C.
Isi Pokok Ajaran Al-Qur’an
Al- Qur’an adalah
kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
SAW yang mengandung petujuk-petunjukbagi umat manusia. Al- Qur’an
diturunkan untuk menjadi pegangan bagi mereka yang ingin mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Al-
Qur’an tidak hanya
diturunkan hanya untuk suatu umat atau untuk suatu abad, tetapi untuk seluruh umat manusia dan untuk
sepanjang masa. oleh karena itu, luas ajaran-ajarannya sama dengan luasnya umat manusia.
Begitu luasnya
objek ssasaran Al- Qur’an secara garis besar, pokok-
pokok isi Al- Qur’an itu meliputi :
1.
Masalah
akidah 7.
Masalah hokum
2.
Masalah
ibadah 8.
Masalah sejarah
3.
Masalah mu’amalah 9. Masalah sains
4.
Masalah
akhlak
5.
Masalah hokum
D.
Fungsi, Tujuan dan
Kedudukan Al-Qur’an
Adapun fungsi
dan tujuan Al- Qur’an diturunkan sebagai berikut :
1.
Sebagai petunjuk manusia
Sudah tidak diragukan lagi bahwa Al- Qur’an memberikan
petunjuk dalam persoalan-persoalan akidah, syari’ah, dan akhlak.
Dan Allah SWT telah menugaskan Rasul SAW untuk
memberikan keterangan yang lengkap.
2.
Sumber pokok ajaran Islam
Allah
SWT telah menjelaskan dengan firmannya, antara lain : QS :Al-An’am:38
Artinya :
Sudah tidak disangkal lagi bahwa didalam Al- Qur’an Allah telah menerangkansegala sesuatu yang diperlukan
manusia, baik didunia maupun di akhirat.
Di dalam Al- Qur’an,
Allah SWT telah menjelaskan kaidah-
kaidah syari’at serta
hokum-hukumnya yang cocok untuk diterapkan
didalam disegala zaman dan tempat, serta diperuntukkan bagi seluruh
umat manusia. Tidak dibatasi untuk suatu golongan atau suatu bangsa saja.
Dan didalam Al- Qur’an, Allah menerangkan hukumyang menyeluruh ( kully ), akidah yang tegas, dalil atau
hujjah yang kuatdan akuratuntuk
menyatakan kebenaran agama Islam. Karena
itulah, maka Al- Qur’an dapat
berlaku sepanjang zaman, hokum-
hukumnya yang menyeluruh terus dijadikan sumber hokum bagi hokum-hukum yang lain.
3.
Peringatan dan pelajaran bagi manusia
Di dalam Al- Qur’an
, banyak terdapat kisah para Nabi
atau Rasul beserta umatnya. Ada yang mengungkapkan kebaikan- kebaikannya yaitu kepatuhan dan ketaatan umat kepada Rasulnya,
dan ada yang mengungkapkan keburukan-keburukannya yaitu keingkarandan kesembongan umat kepada Rasulnya.
Kesemuanya itu merupakan peringatan an pelajaran bagi kita. Kisah-kisah dalam Al- Qur’an tidak hanya
dimaksudkan untk menguraikan
sejarah, melainkan yang terpenting ialah
menggambarkan bagaimana cara yang ditempuholeh para Nabidan Rasul terdahuludalam mengembangkan dan menyeru kepada kebenaran.
Dan bagaimana tantangan dan penderitaan yang mereka hadapi yang merupakan peringatan
dan pelajaranyang sangat berharga
bagi para penegak agama yang membawa kebenaran yang hakiki.
Adapun
kedudukan Al- Qur’an dalam
Islam
Bagi umat islam bahwa Al- Qur’an adalah sumber
yang asasi bagi
syari’at ( hokum) islam. Dari Al- Qur’an lah dasar-dasar
hokum islam beserta cabang-cabangnya digali.
Agama islam, agama yang dianut oleh ratusan juta jiwa diseluruh dunia merupakan way of life yang
menjamin kebahagiaan hidup
pemeluknya didunia dan di akhirat kelak.
Agama islam datang dengan Al- Qur’an membuka lebar- lebar mata manusia, agar mereka
menyadari jati diri dan hakikat
keberadaan mereka dipentas bumi ini. Dan juga mereka tidak terlena dengan kehidupan ini, sehingga
mereka tidak menduga bahwa hdup
merekahanya dimulai dengan kelahiran dan diakhiri
dengan kematian.
Al- Qur’an
mengajak mereka berpikir tentang kekuasaan
Allah, untuk mencapai kebahagiaan hidup diakhirat kelak manusia memerlukan peraturan-peraturan untuk mencapaihal tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Al-Qur’an sebagai
wahyu dan mukjizat terbesar Rasulullah
saw. Mempunyai dua pengertian , yaitu pengertian secara Etimologi ( bahasa ) dan pengertian menurut
terminology ( istilah )
Al- Qur’an tidak
diturunkan secara sekaligus, Al-Qur’an turun secara berangsu-angsur
selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama
membagi masa turunnya Al-qur’an
ini di bagi menjadi dua periode, yaitu
periode Mekkah dan perode Madinah.
Kodifikasi atau pengumpulan Al- Qur’an
sudah dimulai sejak zaman
Rasulullah saw, Saat Rasulullah saw masih hidup, ada beberapa orang yang ditunjuk untuk menulis Al-Qur’an yaitu Zaid bin Zabit, Ali
bin Abithalib, Muawiyah
bin abu Sofyan,
Ubay bin Kaab.
Nabi juga memerintahkan para
sahabat utuk menuliskannya diatas pelepah-
pelepah kurma, lempeng-lempengan batu, dankeping-keping tulang.
Pada masa pemerintahan Abu Bakar, pada
masa kekhalifahannya terdapat perang
yang sangat besar ( perang
Ridda ). Dan menewaskan para
hafish yang signifikan. Hal ini membuat Umar
bin khatab sangat khawatir, ia menyuruh Abu Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al- Qur’an.
Pada masa Usman bin Affan terdapat keragaman dalam membaca Al- Qur’an,
yang menyebabkan adanya perbedaan dialek
antara suku-suku yang berbeda-beda. Usman bin Affan khawatir dengan perbedaan tersebut,
ia ingin menyalin
dan membukukan Al- Qur’an atau menjadikan mushaf. Dalam melakukan pembukuan ini Usman bin Affan menyuruh Zaid bin Zabit, Abdullah bin Azzubar,
Said bin Al-ash, Abdulrahman bin Al-harisi bin hysam.
Hingga pada saat ini Al- Qur’an yang kita pakai
adalah hasil dari transformasi pada
zaman Usman bin Affan.
Adapun isi pokok ajaran islam
yaitu Masalah akidah Masalah hokum, Masalah ibadah,
Masalah sejarah, Masalah mu’amalah, Masalah sains,
Masalah akhlak, Masalah hokum.
Adapun fungsi dan tujuan Al- Qur’an
diturunkan sebagai berikut,
petunjuk bagi mausia, sumber pokok
ajaran islam, peringatan dan pelajaran
bagi manusia.
Adapun kedudukan Al- Qur’an dalam Islam sebagai sumber yang
asasi bagi syari’at ( hokum) islam. Dan peraturan-peraturan bagi setiap umat muslim untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat.
B.
SARAN
Sebagai penyusun, penulis merasa masih ada kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena
itu, saya mohon kritik dan saran dari
pembaca. Agar penulis dapat
memperbaiki makalah yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
H.p Akhmad Yasin. 2002. Modul Pendidikan
Islam. Diponegoro Wilian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Assalamualaikum Wr.wb
Pesan Berkomentar :
1. Mohon berkomentar yang baik, yang bertujuan untuk memperbaiki dan
bersifat membangun.
2. Dilarang berkomentar untuk yang tidak baik di blog ini atau yang
bertentangan dengan hukum yang berlaku.